Panorama Sore Pantai Pasir Putih Trenggalek |
Perjalanan dimulai saat menjelang siang awal syawal 1432 h dari ujung wetan kota Magetan, dengan mengendarai bebek Supra X 125 menuju kota Reog, Ponorogo yang berjarak 28 km.
Langsung ambil rute kearah Pulung. Sepanjang jalan Ponorogo-Pulung melewati Wotan, Plunturan hingga Patik, terhampar luas Tanaman Kayu Putih yang merupakan salah satu perkebunan terluas di Indonesia.
Langsung ambil rute kearah Pulung. Sepanjang jalan Ponorogo-Pulung melewati Wotan, Plunturan hingga Patik, terhampar luas Tanaman Kayu Putih yang merupakan salah satu perkebunan terluas di Indonesia.
Hamparan luas tanaman Kayu Putih |
Setelah singgah sebentar mengisi kotak amal di tempat saudara om Fajar (masih Fajar juga namanya), perjalanan roda dua kami lanjutkan menuju Tegalrejo - Sooko - Bedoho, melewati jalanan aspal perbukitan & pegunungan berhutan. Di kiri kanan banyak ditumbuhi pohon pinus yang hijau dan subur.
Selepas Bedoho, jalanan aspal mulai berganti menjadi jalanan pedesaan yang berbatu serta retak-retak. Sampai jarak kurang lebih 5 km, kami berdua terhenti oleh dua batang bambu yang dipalangkan di tengah jalan, dati kejauhan tampak seorang pekerja jalan mengarahkan kami menuju sebuah jalan yang memang telah disiapkan sebagai alternatif sampai pengerjaan pengaspalan jalan selesai.
Rute tunggal off-road tersebut di gawangi sebuah gerbang restribusi bayangan bertarif 1000 rupiah yang dijaga seorang penduduk desa yang tak jauh dari alas pinus tersebut. Jalanan lumpur setapak yang mengasikkan untuk dilalui, bekas semak-semak berduri yang sengaja dibabat masih terlihat jelas tergilas roda-roda sepeda motor 4tak-ku.
Dengan tenaga Motor Max 9.1 HP @ 7.500 rpm membawa berat beban total dua orang 108 kg, aku masih harus bersusah payah memancalkan kaki ke tanah untuk melewati medan yang menanjak curam sepanjang 200 m itu.
Selepas Bedoho, jalanan aspal mulai berganti menjadi jalanan pedesaan yang berbatu serta retak-retak. Sampai jarak kurang lebih 5 km, kami berdua terhenti oleh dua batang bambu yang dipalangkan di tengah jalan, dati kejauhan tampak seorang pekerja jalan mengarahkan kami menuju sebuah jalan yang memang telah disiapkan sebagai alternatif sampai pengerjaan pengaspalan jalan selesai.
Rute tunggal off-road tersebut di gawangi sebuah gerbang restribusi bayangan bertarif 1000 rupiah yang dijaga seorang penduduk desa yang tak jauh dari alas pinus tersebut. Jalanan lumpur setapak yang mengasikkan untuk dilalui, bekas semak-semak berduri yang sengaja dibabat masih terlihat jelas tergilas roda-roda sepeda motor 4tak-ku.
Dengan tenaga Motor Max 9.1 HP @ 7.500 rpm membawa berat beban total dua orang 108 kg, aku masih harus bersusah payah memancalkan kaki ke tanah untuk melewati medan yang menanjak curam sepanjang 200 m itu.
Pantai Prigi, Trenggalek, Jawa Timur |
Akhirnya sampai di daerah Bendungan, sebuah pertigaan arah Tulungagung dan Trenggalek. Setelah ambil jalur belok kanan dari persimpangan tersebut, 10 km kemudian tibalah kami di pusat Kota Trenggalek.
Persinggahan kami di Kota itu di sambut dengan tontonan Karnaval Rakyat yang di ikuti oleh anak-anak sekolah dari tingkat bawah hingga atas.
Berlanjut menuju arah tenggara sejauh kurang lebih 40 km, jam 16.30 WIB sampai juga kami berdua di tempat tujuan utama kami. Pantai Pasir Putih Karanggongso, berjarak 3 km dari Pantai Prigi.
Persinggahan kami di Kota itu di sambut dengan tontonan Karnaval Rakyat yang di ikuti oleh anak-anak sekolah dari tingkat bawah hingga atas.
Berlanjut menuju arah tenggara sejauh kurang lebih 40 km, jam 16.30 WIB sampai juga kami berdua di tempat tujuan utama kami. Pantai Pasir Putih Karanggongso, berjarak 3 km dari Pantai Prigi.
Peluh capek perjalanan serasa terobati dengan dingin serta lembutnya buih ombak pantai, menghela nafas puas dengan pemandangan matahari tenggelam dari balik awan mendung di atas langit. Angin semilir sejuk mengiringi langkah kaki kami di atas pasir putih menyusuri pinggiran pantai sembari bercanda dan bermain air.
Dan akhirnya santapan Ikan Bakar menutup kebersamaan kami di salah satu tempat wisata ujung kulon jawa timur tersebut.
Dokumentasi Fotografi : http://facebook.com/onni.ferdiansyah
Sumber : wikipedia.org, google.com